Home » » Rembulan Dibalik Kabut Senja

Rembulan Dibalik Kabut Senja

Posted by Contoh Kata Mutiara Bijak, Cinta Kehidupan, Motivasi Islami on Sunday, December 20, 2015

Aku tak pernah tahu apa yang kuperbincangkan pada Tuhan. Mungkin BELIAU terlalu bosan dengan semua doa dan harapanku. Hingga sampai pada suatu waktu, DIA pertemukan aku pada cahaya. Yaa,, cahaya itu sukses menembus mata hati. Berhari hari kucoba temukan jawaban, dan sebagai makhluk biasa, sering aku bergelut dengan gengsi, walau sebenarnya fikiran ini butuh kepastian.

Cahaya itu semakin membuatku penasaran, darimana dia berasal, sejauh mana sepak terjangnya. Tidak mudah mencari jawaban pada setiap soal yang kubuat sendiri. Tetapi ini menarik untuk diperbincangkan. Akupun tak mau terlalu bodoh untuk menyimpulkan sendiri. Trauma telah mengajarkan banyak hal bagaimana jiwa harus bangkit. Berbulan lamanya kucoba meniti kembali kain yang rusak. Berjuang tanpa banyak orang tahu, karena aku merasa tak harus semua orang tahu, biar kusimpan dan kuadukan saja pada Tuhanku. Karena dariNYA semua solusi terjawab, meski lewat teka-teki, hal yang tak terduga, dan banyak hal konyol yang sering membuatku tersenyum.

cerita-cinta-hati-kehidupan

Dalam kabut senja ada sosok cahaya mata hati. Kusebut itu rembulan, karena geliat mata berbinar, terbalut sukma peneduh hati. Dari itu aku mencoba menjadi analis amatiran, dan semoga saja analisisku tidak salah, karena ternyata dia tak hanya rembulan, tapi juga bumi yang mampu menghias naluri. Aku berharap darinya juga mampu sepertiku, mencintai anugerah Ilahi, menyukai misteri, dan peneduh hati yang gundah.

Tanpa mengurangi rasa hormat, aku ingin menjadi temanmu. Darisitu aku akan belajar semua tentangmu, dan semoga Tuhan merestui, karena aku curiga dengan apa yang kurasakan. Ijinkan aku mengenalmu, lebih jauh dari segala yang aku coba jawab. Ajarkan aku tentang keindahan, kesederhanaan, sisi tertutup, dan kesetia kawanan, yang nampaknya mulai terkikis pada diri ini. Semoga fikiranku tidak salah, semoga rembulan ini mampu menyibak kelamnya kabut hati ini.

Selamat datang di fikiranku, terima kasih atas segala penasaran yang tertuang dari semenjak perbincangan kita waktu itu. Meski sebentar, tapi membekas. Dan semenjak kujumpa kau kembali dalam perhelatan ke-55 aku semakin mengagumi anugerah Tuhan, yang DIA sematkan dalam kesederhanaan sikapmu. Sekali lagi terima kasih kau telah menjadi sedikit hiburan dibalik duka yang kucoba sembuhkan. Semuanya kukembalikan pada Allah, Tuhanku yang maha mengatur.


Custom Search